PKN KELAS VII BAB I. A. PEMBENTUKAN BPUPKI

Gambar 1.1. Anggota BPUPKI

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kali ini saya akan menyampaikan materi untuk Kelas VII BAB I Semester I mengenai Pembentukan BPUPKI.

Hal-hal apa saja yang akan kita pelajari dalam materi kali ini, yang pertama kita akan belajar mengenai kapan BPUPKI itu dibentuk, siapa yang membentuk BPUPKI, anggota BPUPKI, tugas BPUPKI dan sidang BPUPKI.

Kapan BPUPKI dibentuk?

Gambar 1.2. Tentara Jepang

Awal mula BPUPKI dibentuk adalah ketika tentara Jepang mulai menguasai wilayah Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada tanggal 8 maret 1942. 

Kedatangan Jepang dianggap akan memberi dampak baik bagi bangsa Indonesia. Banyak semboyan yang bermunculan setelah Jepang masuk ke Indonesia seperti Jepang pelindung Asia, Jepang pemimpin Asia dan Jepang cahaya Asia. Hal ini untuk menarik simpati bangsa kita, namun kenyataannya Jepang tidaklah berbeda dengan Belanda dengan meneruskan penjajahan kepada bangsa Indonesia.

Kemenangan Jepang di Asia tidak bertahan lama, pihak sekutu terus melakukan gencatan senjata. 

Untuk mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia, maka Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji tersebut diwujudkan dalam pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai). BPUPKI adalah kepanjangan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dibentuk oleh Jepang pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan hari kelahiran Kaisar Hirohito.

Keanggotaan BPUPKI

Gambar 1.3. Ketua dan Wakil Ketua BPUPKI

BPUPKI resmi dilantik oleh Jepang dengan anggota berjumlah 63 orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang anggota perwakilan dari Jepang. 

Ketua BPUPKI adalah K.R.T Radjiman Widyodiningrat dengan dua wakil ketua yaitu Ichibangase Yosio dari Jepang dan R.P. Soeroso dari Indonesia.

Tugas BPUPKI

Tugas BPUPKI adalah menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia.

Sidang BPUPKI

BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali yaitu sidang resmi dan sidang tidak resmi. 

Sidang pertama diadakan pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 dan membahas mengenai Dasar Negara. Ada 3 tokoh utama dalam sidang tersebut yaitu Mr. Muhamad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno. Sidang kedua dilaksanakan pada tanggal 10 - 17 Juli 1945 dan membahas mengenai Rancangan Undang-Undang Dasar.

Gambar 1.4. Suasana Sidang BPUPKI

Gambar 1.5. Sidang BPUPKI

Pelaksanaan Sidang BPUPKI

Ketua BPUPKI Radjiman Widyodiningrat pada pidato awal sidang pertama menyatakan bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka diperlukan suatu dasar negara. Untuk menjawab permintaan ketua BPUPKI beberapa tokoh pendiri negara mengusulkan rumusan dasar negara. rumusan yang diusulkan memiliki perbedaan satu dengan yang lain namun rumusan-rumusan tersebut memiliki persamaan dari segi materi dan semangat yang menjiwainya. Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh Mr. Muhammad Yamin, Soepomo dan Ir. Soekarno.

Gambar 1.6. Mr. Muhammad Yamin

Sidang BPUPKI pertama tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin mengusulkan rancangan dasar negara indonesia yang terdiri dari lima dasar bagi negara Indonesia yang disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin secara lisan yaitu:

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan dan
5. Kesejahteraan Sosial

Sedangkan asas dan dasar Indonesia merdeka secara tertulis disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 
2. Kebangsaan persatuan Indonesia 
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab 
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Gambar 1.7. Mr. Soepomo

Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1945 Mr. Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar negara. 

Menurut Soepomo dasar negara Indonesia merdeka adalah:

1. Persatuan 
2. Kekeluargaan 
3. Keseimbangan lahir batin 
4. Musyawarah dan 
5. Keadilan rakyat.

Gambar 1.8. Ir. Soekarno

Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya mengenai dasar negara Indonesia merdeka usulannya berbentuk Philosophische Grondslagh. Filosofis adalah sesuatu yang fundamen, filsafat pikiran jiwa dan hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Dan negara indonesia yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno adalah:

1. Kebangsaan Indonesia 
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan 
3. Mufakat atau demokrasi 
4. Kesejahteraan sosial dan 
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Berikut adalah salah satu dokumentasi rekaman sidang BPUPKI pertama :

Buka Halaman berikut untuk melihat video pembelajaran mengenai Pembentukan BPUPKI:

Video Pembelajaran Pembentukan BPUPKI

Demikian tadi materi awal mengenai BPUPKI tentang bagaimana dibentuknya BPUPKI, mengapa BPUPKI dibentuk, kapan BPUPKI dibentuk kemudian keanggotaan BPUPKI, tugas BPUPKI dan sidang pertama BPUPKI. Pada materi selanjutnya, saya akan menyampaikan materi lebih lanjut mengenai sidang-sidang BPUPKI.

Demikian, terima kasih, semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jangan lupa kunjungi:

YouTube Channel : Susanti Handayaningsih

Profil

Hubungi saya